3 Hal Sederhana Untuk Level Up di Karir Sebagai Fresh Graduate dan Junior

Daniel Roy
4 min readNov 16, 2022

--

Menjadi fresh graduate ataupun junior level adalah hal yang wajar dalam bekerja disebuah perusahaan. Tahap ini harus dilalui untuk bisa naik level ke jenjang yang lebih tinggi dan banyak yang berlomba untuk segera melewati tahap ini. Ada beberapa hal yang seringkali terlewatkan oleh banyak orang padahal saya yakin setiap kita bisa melakukan n ini bahkan ketika kita belum memiliki skill.

Sebelum membaca lebih jauh, jika anda mengharapkan tulisan ini dibuat oleh seseorang yang memiliki jabatan keren dari perusahaan keren maka anda harus segera melewatinya. Kegagalan mengisi sepertiga perjalanan karir saya, namun kegagalan itulah yang membuat saat ini saya banyak belajar untuk memahami bagaimana sesuatu bekerja.

Reporting

Saya sendiri tumbuh di agency, berbagai macam agency saya pernah menjadi bagaianya. Hampir kebanyakan saya berada di posisi untuk berkomunikasi dengan client. Saya cukup menikmatinya karena saya tidak hanya berurusan dengan stakeholder namun juga dengan owner baik dari perusahaan kecil maupun besar, hal ini memberikan saya gambaran yang lebih luas tentang sebuah pattern dalam hal kebutuhan dan cara bekerja.

Salah satu hal yang selalu dibahas oleh para owner/manager adalah Reporting. Bagi mereka hal ini adalah yang terpenting.

Ada beberapa tips dalam membuat sebuah report yang saya sendiri sudah lewati.

  1. Aktiflah memberikan report, jangan sampai menunggu ditanya apalagi sampai mereka mencari dari sumber lain. Terbayang jika sumber lain itu tidak memberikan jawaban yang tepat.
  2. Taruhlah hati dalam membuat report, coba pikirkan siapa yang akan membaca, apa yang kira kira mereka butuhkan. Jangan membuat report dari sudut pandang kita saja.
  3. Buatlah yang membaca tenang, report bisa menjadi senjata makan tuan apabila yang anda taruh disitu bukan hal yang positif. Selalu berikan solusi yang realistis.

Apakah ini mudah ? tidak coy, saya sendiri juga masih belajar disitu bahkan saya juga belum semulus itu. Tapi trust me it work !

Menyamakan Perspective

Bisa dibilang ini adalah sesuatu yang sudah dianugrahi ke kita namun seringkali kita lupa untuk mengasah hal ini. Kembali lagi ke pengalaman saya di dunia agency. Saya bertemu dengan puluhan model client yang berbeda jika diibaratkan dalam dunia kerja maka mirip dengan kita menemui berbagai macam atasan, ada yang cuek ada yang detail, ada yang subjective dan ada juga yang keras. Lalu dimana perspective bekerja ? Saya akan memberikan contoh dari pengalaman saya

Suatu ketika saya mendapat project kecil dari sebuah perusahaan, Manajer dari perusahaan itu meminta saya membuat sebuah product sederhana untuk di presentasikan ke client. Kemudian saya mengerjakan dengan sangat hati hati memberikan effort untuk menggunakan teknologi terbaru. Namun ternyata saya tidak bisa menyelesaikan tepat waktu, akhirnya muncul perdebatan dan di akhir manajer itu mengatakan

“kamu sudah saya ceritakan bahwa ini adalah langkah awal kami untuk meyakinkan client kita, terus kamu ngapain bikin seribet ini”

Lalu saya membuat sesuatu yang sama dengan teknologi yang biasa saja, bahkan bisa dibilang menggunakan fake data dan ternyata manajer itu puas. Apa yang bisa saya pelajari dari pengalaman saat itu adalah

Coba saya memastikan kebutuhan manajer itu dari awal daripada saya berasumsi sendiri maka tidak akan ada waktu terbuang dan semua jadi lebih baik

Hubungan dengan dunia kerja ? ada kok, pastikan kamu menyamakan perspective kamu dengan atasan sebelum mengerjakan sesuatu. Pastikan apa yang mereka minta dan mau itu sudah sama dengan apa yang kamu bayangkan. Sederhana bukan ? tapi seringkali kita lupa dan ya gitu deh kadang kita merasa melakukan hal sia sia, tidak dihargai padahal kitanya aja yang salah.

Cepat Memahami Konteks

Sedikit mirip dengan topik sebelumnya, namun yang saya tekankan disini adalah konten dari sesuatu. Mungkin saya akan coba berikan contoh dari pengalaman saya di dunia kerja.

Saat ini saya bertemu dengan salah satu owner dari pemilik bisnis kosmetik dan mereka ingin meminta saya memberikan sebuah solusi teknologi. Untungnya saya sering ngobrol sama istri saya soal dunia kecantikan dan ya memahami kebutuhan mereka, ngobrol soal dunia kecantikan lebih mudah. Mereka pun cukup puas karena saya bisa memahami dan memberikan solusi yang realistis.

Sudah melihat bagaimana memahami konteks sangat penting kan, terus apa hubunganya kalau saya kerja di perusahaan ? tentunya dengan kamu memahami bagaimana bisnis perusahaan mu bekerja dan anda bisa mulai memikirkan bagaimana melakukan improvement.

Melatih pemahaman konteks itu susah susah gampang ya, beberapa hal yang mungkin saya bisa sarankan

  1. Baca buku, ngobrol sesuatu yang positif, menonton itu bisa membantu menambah pengetahuan dan tentunya ini mempercepat kamu memahami konteks.
  2. Melatih mindset “how it work” dengan memahami bagaimana sesuatu bekerja itu akan membantu menemukan konteks dalam sebuah obrolan.

Ya mungkin itu yang saya bisa bagikan, jangan terima mentah mentah ya karena saya juga masih banyak belajar. Ambil value nya dan terapkan. Semoga memuluskan karirmu. :D

--

--

Daniel Roy

Generalist Product Designer | Enable Design Team in Agency | Leads Generator